Selasa, 24 November 2009

PGRI DOELOE, KINI, DAN AKAN DATANG


Pada hari ini, Rabu 25 November 2009 seluruh pendidik sudah sepantasnya merayakan HUT Guru yang berdirinya berbarengan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia pada 25 November 1945. Organisasi yang diharapkan dapat menampung aspirasi guru, memperjuangkan hak-hak guru, Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru Republik ini.

Deoleo, di masa pemerintahan ORLA dan ORBA, PGRI seakan hewan perahan, yang diperas susunya namun yang keluar hanya darah dan air mata. Para guru hanya disanjung dengan julukan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa", suara dan aspirasi mereka dikebiri dengan bertamengkan norma "tidak pantas guru berdemonstrasi" walaupun hak-haknya dacatut oleh oknum pejabat tertentu namun mereka selalu tegar melaksanakan kewajiban sebagai pendidik. Mereka yakin akan keberkahan rizki yang sedikit dan halal, namun mereka akan lebih tersenyum jika mereka mendapatkan rizki yang banyak dan halal.

Kini, di masa Reformasi, PGRI sudah sedikit berani meneriakkan "tuntutan anggaran pendidikan 20%" sebagaimana yang diamanatkan UUD 45. Bangunan tua PGRI sudah dimasuki guru-guru reformis yang berani berbicara dan bereaksi terhadap kesewenangan pejabat. Alhamdulillah, perjuangan tersebut yang tentu saja didukung oleh banyak kalangan terutama insan pers (cetak atau elektronik) direalisasikan oleh pemerintah.

Mulai saat ini (momentum HUT PGRI ke 64) dan ke depan, PGRI sudah harus merombak paradigma : "Top Down" menjadi "Bottom Up", "kesan wadah guru negeri" menjadi "wadah semua guru", "tak acuh terhadap nasib guru menjadi perhatian kepadanya". Banyaknya jam mengajar juga salah satu penyebab guru tidak sempat lagi berkiprah di organisasi yang bernama PGRI, sehingga banyak dari kepengurusan PGRI diisi oleh non guru seperti dosen atau yang lainnya. Memang harus mulai dipikirkan dan dituangkan dalam suatu peraturan yang mengatur, misalnya guru yang mendapat tugas tambahan menjadi pengurus PGRI baik pusat atau daerah  dikurangi beban mengajarnya di sekolah yang bersangkutan. Di Permen Diknas no. 39 tahun 2009 tugas tambahan seorang guru hanya sebagai: kepala sekolah, wakil kasek, kepala perpustakaan, kepala laboratorium atau bengkel, dan pembimbing khusus satuan pendidikan.

Mari Benahi dan Reform PGRI
Rumah Para Pendidik Indonesia.

Mari Kita Selamatkan Dieng


Pertengahan Juni 2009, kami (Mahasiswa PPS UNJ Program PEP) mengunjungi dataran tinggi Dieng. Kami tertarik mengadakan penelitian di sana karena ada fenomena "rambut gimbal" yang dialami masyarakat di sana. Dataran tinggi dieng yang terletak diprovinsi Jawa tengah terbagi menjadi dua yaitu sebagian masuk wilayah Banjarnegara dan sebagian lagi masuk wilayah Wonosobo, dengan rarata ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Suhu udaranya sangat dingin  (sekitar 0 derajat celcius) terjadi sekitar bulan Juli - Agustus, sedangkan pada bulan-bulan yang lain berkisar 15 - 20 derajat celcius. Banyak orang yang susah mengeluarkan keringat jika berada di daerah ini, walaupun bekerja keras atau berolahraga.

Masyarakat Dieng umumnya petani, petani yang tidak memiliki lahan karena tanah di sana umumnya sudah dimiliki oleh pemilik modal, baik yang ada di Dieng sendiri maupun yang ada di luar Dieng. Tanah dieng tergolong subur dengan tanaman yang khas yaitu "kacang dieng" dan "purwaceng" yang oleh masyarakat di sana dianggap tanaman yang meningkatkan stamina laki-laki.

Hingga saat itu, tanah Dieng sudah dikuras dengan monopoli tanaman yaitu kentang. Hampir 90 % tanah di Dieng ditanami kentang. Kentang merupakan tanaman yang oleh masyarakat dieng dianggap yang sangat menjanjikan untuk mengangkat perekonomian mereka. Pola tumpang sari yang dapat mempertahankan keberagaman unsur hara tanah seakan telah dikesampingkan oleh masarakat dieng. Pikiran mereka selalu "ketang" "kentang" dan "kentang".

Saat itu kami telah menemukan masalah lingkungan yang kami anggap sangat mengkhawatirkan, yaitu: hilangnya belalang, kupu-kupu, dan serangga lainnya kecuali jenis hewan pemakan kentang yang dicemaskan masyarakat di sana yaitu "engkuk". Jenis hewan ini biasanya hidup di dalam tanah, tubuhnya berwarna putih lebih besar dibanding kepalanya yang berwarna kecoklatan. Frekuensi penyemprotan insektan tanaman kentang tinggi (minimal 2x dalam seminggu), membuat serangga yang lain ikut mati.

Karena bisnis tanaman kentang di Dieng sangat menguntungkan, membuat harga tanah di sana sangat tinggi dan banyak peminatnya. Hal ini membuat oknum-oknum pejabat di sana lupa lingkungan sehingga pohon-pohon yang berada dipegunungan dieng diubah menjadi ladang kentang. Dieng menjadi gundul dan dikhawatirkan akan terjadi longsor di saat musim hujan.

Mari selamatkan Dieng ....Mari selamatkan negeri "para dewa" yang konon tempat itu merupakan tempat awal peradaban hindu di Pulau Jawa.








Senin, 23 November 2009

Aktivitas Siswa Labschool Menjelang Dzuhur.

Pada hari ini, Senin 23 November 2009 telah disepakati seluruh wali kelas dan diaminkan oleh guru SMP Labschool Jakarta, bahwa ada penambahan pembinaan siswa menjelang Shalat Dzuhur di Masjid kami yaitu "Baitul Ilmi".

Hampir sudah berjalan dua tahun pelajaran hingga saat ini setelah Shalat Dzuhur diisi oleh Kultum (Kuliah Tujuh Menit) yang disampaikan oleh perwakilan kelas secara berurutan. Sebelum kultum tentu saja ada Dzikir dan doa yang disampaikan oleh Iman yang dalam hal ini dipimpin oleh guru. Beragam tema yang disampaikan siswa dengan pola penyampaian yang berbeda-beda pula. Ada yang mengambil tema: Qurban, Ikhlas, Kiamat 2012, Niat dan lain sebagainya.

Sepintas memang tema-tema tersebut sudah umum diutarakan diberbagai kalangan dan tempat, namu membiasakan belajar berani untuk berbicara di depan seluruh siswa kelas 7, 8, 9, dan guru-guru merupakan suatu hal yang menurut saya sangat membanggakan.

Pada hari ini, mulai ditambah pola pembinaan siswa berupa: Ikomah, Pembawa Acara (MC), dan doa. Sehingga perwakilan setiap kelas yang biasanya hanya satu orang, sekarang menjadi empat orang. Mereka akan menjadi MC, Ikomah, Doa, dan Kultum. Kebiasaan yang kecil tetapi akan mendatangkan generasi yang HEBAT.

Kamis, 19 November 2009

DEKLARASI "BULLYING AND VIOLENCE" DI LABSCHOOL JAKARTA




Pada hari Kamis, tanggal 19 November 2009 mulai pukul 06.30 seluruh civitas akademika Labschool Jakarta mulai dari Siswa SMP dan SMA, guru-guru, pimpinan BPS (Badan Pengelola Sekolah), Alumni, dan Perwakilan Orang tuas siswa  berkumpul di lapangan upacara, untuk  mengikuti apel pendeklarasian hari anti Bullying and Violence di Labschool Jakarta.

Menurut kamus bahasa inggris, kata Bullying mengandung makna  usaha yang menyebabkan seseorang menjadi takut atau terluka, sedangkan Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Mereka kemudian mengelompokkan perilaku bullying ke dalam 5 kategori:
  • Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)
  • Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)
  • Perilaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya diertai oleh bullying fisik atau verbal).
  • Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).
  • Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).

    Untuk makna Violence adalah kekerasan kepada orang lain. Dengan dideklarasikannya hari anti Bullying dan Violence diharapkan Labschool akan menjadi sekolah yang Bersih, Aman, Nyaman, dan Menyenangkan.

    Acara dimulai dengan menampilkan drama tentang “Bullying dan kekerasan” yang diperankan oleh gabungan siswa SMP dan SMA Labschool. Dengan disaksikan  Seluruh siswa dalam keadaan duduk di lapangan, acara dilanjutkan dengan pengarahan dari Ketua BPS Ibu Dra. Indira Chanum, Bapak Prof. Dr. H. Arief Rachman, Alumni, POMG, dan Kepala sekolah. Tentu saja pengarahan tersebut diselingi oleh beberapa band dari siswa siswi SMP dan SMA Labschool Jakarta.

    Saat itu hari cerah sekali mungkin karena kemarin Jakarta diguyur hujan yang cukup deras, Cahaya matahari pagi menghangatkan wajah siswa – siswi Labchool dengan beragam tanggapan atas pelaksanaan deklarasi tersebut. Pesan Pak Arief kita harus mengamalkan 6 S yaitu: Senyum, Sapa, Salam, Sabar, Syukur, dan Sehat. Pesan yang sederhana namun sangat berat dalam pengamalan. Mari kita lakukan….

    Setelah pendatangani prasasti anti “Bullying and Violence” oleh kepala SMP, SMA, dan BPS, acara dilanjutkan dengan penerbangan balloon. Kami bertekad bahwa tidak ada lagi “Bullying and Violence” di Labschoo Jakarta. Kami akan saling “Asah, Asih, dan Asuh” sebagaimana yang disampaikan  oleh kepala SMP Labschool Jakarta yaitu Bapak  H. Ali Chudori dan diaminkan oleh Bapak H. Fachrudin selaku Kepala  SMA Labschool Jakarta.


    Selamat tinggal “Bullying and Violence

    Selasa, 17 November 2009

    Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi di dalam proses pendidikan

    Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi merupakan komponen yang harus ada pada setiap proses pembelajaran di kelas. Eksplorasi di dalam proses pendidikan tentu saja merupakan usaha mencari tahu keadaan siswa saat itu, termasuk siswa yang terlambat atau yang tidak hadir pada saat proses pembelajaran. Eksplorasi dapat juga mencari tahu kerapihan, ketertiban, kebersihan kelas. Pendidik profesional tidak akan memulai pembelajaran sebelum kelas dalam keadaan bersih dan rapih dan selalu mengecek ketertiban siswa dalam menaati peraturan sekolah yang telah ditetapkan. Catatan lengkap eksplorasi seorang pendidik sangat bermanfaat sekali pada saat pengambilan nilai sikap siswa.

    Elaborasi adalah strategi pembelajaran yang menambahkan ide tambahan tertentu berdasarkan apa yang seseorang sudah mengetahui sebelumnya (Ormrod,2006). Elaborasi metode pembelajaran baik juga diterapkan agar proses pembelajaran bervariatif. Elaborasi adalah mengembangkan suatu ide, merinci, melengkapi dan menambahkan detail-detail terhadap ide sehingga dapat dilaksanakan dan dikerjakan (Munandar  1997). Sebagai contoh, jika seorang siswa pada pelajaran Fisika ingin membuat rangkaian listrik sederhana maka ia perlu alat-alat seperti : baterai sebagai sumber arus listrik, lampu senter, kabel, dan perlengkapan lainya. Setelah semua itu ia dapatkan ia juga harus memikirkan bagaimana merangkainya sehingga rangkaian itu berfungsi.

    Konfirmasi boleh juga dikatakan sebagai penguatan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung yang dapat berupa kesimpulan atau penutup dari pembelajaraan saat itu. Ditermin konfirmasi ini biasanya pendidik juga akan menyampaikan tugas, pekerjaan rumah, atau informasi lain yang siswa akan persiapkan untuk pertemuan berikutnya.

    Kumpulan Rumus-Rumus Fisika

    http://www.ziddu.com/download/7402722/KumpulanRumus-rumusFisika.doc.html

    Senin, 16 November 2009

    ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS)

    Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester (UAS) gasal di SMP Labschool Jakarta akan dimulai pada tanggal 7 s.d. 11 Desember 2009. Ketika berita itu disampaikan oleh wali kelas masing, ada beragam reaksi dari siswa mulai dari yang kaget, cemberut, gembira, dan biasa-biasa saja.

    Mereka yang kaget mungkin merasa begitu cepat waktu berlalu sehingga sudah hampir 1/2 tahun siswa kelas 7 dan aksel 1 menjadi civitas akademika SMP Labschool Jakarta sedangkan untuk kelas 9 dan aksel 2 berarti mereka sebentar lagi akan meninggalkan Sekolah ini, Oh...

    Mereka yang cemberut mungkin merasa mereka harus mengurangi waktu bermain, ngobrol dengan teman lewat chatting, atau aktivitas non akademis lainnya dan menambah waktu untuk mempersiapkan UAS tersebut.Banyaknya Ulangan Harian tiap mata pelajaran pra UAS mungkin juga faktor penyebab yang lainnya.

    Mereka yang gembira mungkin karena merasa telah mempersiapkan UAS tersebut dari awal tahun pelajaran, Mereka ingin mengetahui seberapa besar persiapan yang telah mereka lalukan dibandingkan dengan yang lainnya. Pada umumnya mereka meraih peringkat 20 besar setiap kelasnya.

    Mereka yang biasa-biasa saja mungkin menganggap hal itu sudah biasa dilakukan. Persiapanpun biasa saja, tidak ada yang ditambah porsi aktivitas tertentu atau dikurangi porsi yang lain.

    Seberapa besar siswa yang kaget, cemberut, gembira dan biasa-biasa saja di SMP Labschool Jakarta? belum ada yang menelitinya.

    Hasil Tes Diagnostik

    http://www.ziddu.com/download/7396965/REKAPtesdiagnostikblog.xls.html

    Kalor

    http://www.ziddu.com/download/7387802/Kalor.ppt.html

    Gelombang

    http://www.ziddu.com/download/7387768/PembelajaranGelombangTransversal.ppt.html

    Kemagnetan

    http://www.ziddu.com/download/7387586/kemagnetanedit.ppt.html

    Induksi Elektromagnetik

    http://www.ziddu.com/download/7387485/INDUKSIELEKTROMAGNETIK.ppt.html

    Energi dan Daya Listrik

    http://www.ziddu.com/download/7387408/ENERGIDANDAYALISTRIK.ppt.html

    Listrik Statis

    http://www.ziddu.com/download/7346436/PembelajaranLISTRIKSTATIS.ppt.html

    Jumat, 13 November 2009

    PERAIH 10 TERBAIK TES DIAGNOSTIK TIAP PELAJARAN

    SELAMAT DAN SUKSES SELALU KEPADA SISWA YANG TELAH MERAIH 10 TERBAIK TES DIAGNOSTIK TIAP BIDANG STUDI.


    BAHASA INDONESIA


    NONI NABILA ULFAH
    9A
    92
    ANNISA RACHMAYANTI
    9B
    92
    MUHAMMAD RIFKY ADI PRADANA
    Aks
    92
    RIFA SATRIA
    Aks
    92
    ANNISA RIVIA NAMIRA
    9A
    88
    BIVAN ALZACKY HARMANTO
    9A
    88
    DHIAJENG HESTI PRAMESWARA
    9A
    88
    YUNITA ORCHIDENI PANUDJU
    9A
    88
    MUHAMMAD RIZKY FAJRI
    9B
    88
    NADELLA SALSHABIA
    9B
    88
    AHMAD CHARLIE RIVAI MALESSY
    9C
    88
    NADIA DESTIANNE KHANSA
    9C
    88
    DINDA CLAUDIA
    9E
    88
    FADEL MUHAMMAD AL AMIEN
    9E
    88
    MUHAMMAD KAMAL SHIDDIQ
    9E
    88
    VICKY FALIANA SEWAKA
    9E
    88
    ARDISHA LESTARI PUTRI TAUFIQ
    9F
    88
    M. DAMARA SUKSMA K.S
    9F
    88
    PUTRI SARAH
    9F
    88
    E ELDISA AYU LESTARI
    Aks
    88
    THARIQ WARSAHEMAS
    Aks
    88




    BAHASA INGGRIS

    VICKY FALIANA SEWAKA
    9E
    96
    MUHAMMAD IRFAN BUDISATRIA
    9B
    96
    CHAIRUNI AULIA NUSAPATI
    Aks
    96
    ANNISA RIVIA NAMIRA
    9A
    92
    PUTRI SARAH
    9F
    92
    E ELDISA AYU LESTARI
    Aks
    92
    MARSYA PARAMITA CANDRADEWI
    Aks
    92
    MUHAMMAD IMAM AL'KAUTSAR H
    Aks
    92
    NAUFAL AULIA AZIZ
    Aks
    92
    RATIH AYUNINGTYAS
    Aks
    92
    SARAH NAURA IRBAH
    Aks
    92




    MATEMATIKA

    SARAH ALYA FIRNADYA
    Aks
    100
    CHAIRUNI AULIA NUSAPATI
    Aks
    95
    THALIA MUFIDA
    Aks
    95
    REINE KARLINA
    Aks
    95
    MARSHA FITRIA IRZANI
    9B
    95
    DYMIARGANI NANDAPUTRA M
    9C
    95
    BIVAN ALZACKY HARMANTO
    9A
    95
    GASSANI AMALIA
    Aks
    95
    EMIRIA ANDINI
    9B
    95
    MUHAMMAD GHIFARI ABRAR
    9C
    95
    CHIKITA MEDIKA PUTRI
    9A
    95
    AHMAD HASBI AFIF
    9D
    95




    IPA

    MUHAMMAD IRFAN BUDISATRIA
    9B
    95
    MUHAMMAD IMAM AL'KAUTSAR H
    Aks
    95
    MEUTIA ADMIRALDA ANDINI
    Aks
    90
    ALVITA MAURIZKA
    Aks
    90
    YUNITA ORCHIDENI PANUDJU
    9A
    90
    AHNDYA CHITA SEKAR ANGGRITI
    9B
    90
    SARAH ALYA FIRNADYA
    Aks
    85
    REINE KARLINA
    Aks
    85
    BIVAN ALZACKY HARMANTO
    9A
    85
    SALSABIL BILQIS MAULIDA
    Aks
    85
    RAIHANA PUTRI HUTAMI
    Aks
    85
    IRSYAD FIRSANDI
    9A
    85
    NAUFAL AULIA AZIZ
    Aks
    85
    KHARISMA DWIKI WIRATAMA
    9A
    85
    MARSYA PARAMITA CANDRADEWI
    Aks
    85
    FATHIA YOSHIANNA SASMITANINGTYAS
    9E
    85

    SEMAT KEPADA PERAIH 10 NILAI TERTINGGI UTS TIAP MATAPELAJARAN

    Selamat kepada siswa yang meraih 10 besar UTS tiap mata pelajaran yang di UN kan

    BAHASA INDONESIA

    ARLINDAWATI 9B dengan nilai 90
    ALIFAH SYAMSUL 9A dengan nilai 88
    ANIS PUSPITA UTAMI 9A dengan nilai 86
    FRISKA ARIANI 9A dengan nilai 86
    PUTI NABILA RIYADI 9B dengan nilai 86
    ADZKIA DHIARAHMA 9F dengan nilai 86
    SARAS GERALDINE LALAMENTIK 9A dengan nilai 84
    ANDREA GINA KARIMA 9B dengan nilai 84
    RATIH WULAN KUSUMAHAPSARI 9E dengan nilai 84
    YOLANDA STUDIFIANI PUTRI 9F dengan nilai 84


    2. BAHASA INGGRIS

    NADELLA SALSHABIA 9B dengan nilai 94




    ANNISA RIVIA NAMIRA 9A dengan nilai 92




    MOHAMAD IVAN PUTRA MAHARDIKA 9B dengan nilai 92




    VALMAYRIA PAVITA 9B dengan nilai 92




    OCTRIVIA DELICIANTY 9F dengan nilai 92




    ANNISA AMADEA ISLAMEY 9B dengan nilai 92




    M. HANANTRI T. 9D dengan nilai 92




    DESTY ERYANTI AZIZAH 9A dengan nilai 92




    JEVONDA EDRIA BAMITHA 9C dengan nilai 92




    TISYA PUTRI MIRANDA 9B dengan nilai 92






    MATEMATIKA
    ANIS PUSPITA UTAMI 9A dengan nilai 100




    BIVAN ALZACKY HARMANTO 9A dengan nilai 100




    MUHAMMAD GHIFARI ABRAR 9C dengan nilai 100




    IRSYAD FIRSANDI 9A dengan nilai 98




    DAMAR ARYOHANGGORO 9B dengan nilai 98




    TIARA GIOVANI DELNIRWAN 9B dengan nilai 98




    NAUFAL HARITSA 9B dengan nilai 98




    PANJI SATRIA NUGRAHA 9B dengan nilai 98




    RAHADIANTI KUSUMA DEWI 9F dengan nilai 98




    AHMAD HASBI AFIF 9D dengan nilai 98




    MUHAMMAD IRFAN BUDISATRIA 9B dengan nilai 98




    ANNISA RACHMAYANTI 9B dengan nilai 98





    IPA

    ALIFAH SYAMSUL 9A dengan nilai 96




    BIVAN ALZACKY HARMANTO 9A dengan nilai 92




    EMIRIA ANDINI 9B dengan nilai 92




    M. DAMARA SUKSMA K.S 9F dengan nilai 92




    OCTRIVIA DELICIANTY 9F dengan nilai 92




    PANJI SATRIA NUGRAHA 9B dengan nilai 90




    VANESSA CLAUDIANA SETIADI 9A dengan nilai 90




    M. DZIKRI AKHIRA S 9A dengan nilai 90




    NOVIRA CLARESTA 9D dengan nilai 90




    GERALDO CONSTANTINE JEFFREY P. 9A dengan nilai 90




    JIHANIRA SHARMILA 9D dengan nilai 90




    MUHAMMAD RIZKY FAJRI 9D dengan nili 90










    SKL (Standar Kompetensi Lulusan) UN IPA FISIKA

    1. Menentukan besaran fisika dan satuannya yang sesuai
    2. Membaca alat ukut
    3. Menentukan salah satu variabel massa jenis
    4. Menjelaskan pengaruh suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
    5. Menentukan salah satu variabel dari rumus kalor
    6. Membedakan jenis gerak lurus dan mengidentifikasi terjadinya gerak tersebut dalam kehiduepan sehari-hari
    7. Menentukan variabel dari rumus tekanan pada suatu zat
    8. Menyebutkan perubahan energi pada suatu alat dalam kehidupan sehari-hari
    9. Menentukan besaran fisika pada usaha dan energi
    10. Mengidentifikasi jenis-jenis pesawat sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
    11. Menentukan salah satu besaran fisika pada getaran dan gelombang
    12. Menjelaskan ciri dan sifat-sifat bunyi serta pemanfaatanya
    13. Menentukan berbagai besaran fisika jika benda diletakkan di depan lensa dan cermin
    14. Menentukan besaran-besaran pada alat optik dan penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
    15. Menjelaskan terjadinya gejala listrik statis serta menentukan jenis muatan
    16. Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik
    17. Menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari-hari
    18. Menjelaskan cara pembuatan magnet serta menentukan kutub-kutub yang dihasilkan
    19. Menjelaskan karakteristik benda-benda langit dalam tata surya
    20. Menjelaskan keterkaitan pasang naik dan surut dengan posisi bulan.

    Labschool Friday

    Siapa bilang akan 13 adalah angka sial? di SMP Labschool Jakarta angka itu dijadikan sebagai angka aktivitas. Lihat saja banyak sekali kegiatan dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 13 November 2009. Mulai dari pukul 05.30 OSIS sudah olah raga rutin yaitu lari pagi yang dibimbing oleh guru olah raga (Pak YUDHI dan Pak YUSUF) dan ketua MPO (Pak H. ASDI). tepat pukul 06.30 tiap angkatan memiliki agenda yang berbeda-beda.

    Kelas 7 harus mempresentasikan hasil pengamatannya di PUSPITEK Serpong, kelas 8 juga mempresentasikan hasil kunjungan ke Yogyakarta, sedangkan kelas 9 lari mengitari Kompleks UNJ dan Labschool yang panjangnya sekitar 5 km.

    Presentasi kelas 7 dan kelas 8 yang berbeda tempat dan diperlombakan, membuat setiap kelompok presentasi harus mempersiapkan tampilan dalam file power point yang atraktif dan sebagus mungkin. Paparan setiap kelompok juga sangat bagus sekali. Ternyata eksplorasi kemampuan siswa di dalam penyampaian materi dan kreativitas desain tampilan sangat bagus sekali.

    Acara presentasi selesai pukul 9.10 berbarengan dengan waktu istirahat rutin kelas 7,8, 9 dan akselerasi. Kelompok siapa yang menang? tunggu pengumuman pada saat upacara bendera pada tanggal 17 November 2009.

    Sumber Arus Listrik

    http://www.ziddu.com/download/7346007/SUMBERARUSLISTRIK.ppt.html

    PENGELOMPOKKAN PENDALAMAN MATERI DI SMP LABSCHOOL JAKARTA

    Pada hari Jumat, 6 November 2009 SMP Labschool melakukan Tes Diagnostik yang tentu saja sebagai salah satu pemetaan kemampuan akademis siswa khususnya kelas 9 dan Akselerasi tahun ke 2. Selain hasil tes tersebut kami juga mempergunakan nilai rapor semester 1 dan 2 pada saat siswa kelas 7 dan 8 serta nilai UTS semester gasal tahun pelajaran 2009/2010.

    Dari nilai tersebut dibuat reratanya (Rata-rata) kemudian di Rank.Setelah mengetahui Rank masing-masing siswa kemudian siswa dikelompokkan menjadi 3 grup, dengan proporsi siswa tinggi, sedang, dan rendah seimbang untuk setiap grup. Setiap grup akan dikelompokkan lagi berdasarkan ranking matapelajaran yang diUjian Nasionalkan (UN), dengan tingkatan tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokkan ini dianggap lebih adil karena siswa yang pinter bahasa inggris akan berkumpul satu kelompok, begitu juga siswa yang kemampuan bahasa inggrisnya sedang atau lemah.Begitu seterusnya untuk pelajaran: Matematika, bahasa Indonesia, dan IPA.

    Laporan Hasil Tes diagnostik

    Rata-rata
    Bahasa Indonesia 7,35
    Bahasa Inggris 7,36
    Matematika 6,68
    IPA 6,21

    Nilai Tertinggi Terendah
    Bahasa Indonesia 9,20 3,60
    Bahasa Inggris 9,60 2,80
    Matematika 10 2,00
    IPA 9,50 3,00

    Jumlah Siswa yang belum tuntas (Nilai kurang dari 4,25)
    Bahasa Indonesia 2 Orang
    Bahasa Inggris 2 Orang
    Matematika 28 Orang
    IPA 18 Orang

    Rangkaian Listrik

    http://www.ziddu.com/download/7345632/RANGKAIANLISTRIK.ppt.html 

    Materi Listrik Dinamis

    http://www.ziddu.com/download/7345295/Listrikdinamis.ppt.html 

    Kamis, 16 Juli 2009

    Ketepatan dalam me-RANKING

    Terkadang dalam pemberian rapor entah itu rapor bayangan pada saat Ulangan Tengah Semester (UTS) atau pada saat pemberian Rapor, orang tua siswa selalu bertanya tentang posisi anaknya di dalam suatu kelas. Hal ini karena memang sejak 3 atau 4 tahun belakangan ini sudah tidak dicantumkan lagi ranking kelas di dalam rapor terbitan Diknas. Hal ini mungkin karena untuk menghargai beragam kemampuan siswa yang tidak terwakili di dalam format penilaian rapor.

    Sebagai pendidik saya menghargai pemikiran tersebut karena memang pada umumnya isi rapor melaporkan hasil ketercapaian kompetensi dasar siswa selama satu semester yang berupa angka dan bersifat kognitif. Sementara penilaian aspek afektif dan psikomotorik terlemahkan dari aspek yang dominan itu. Tetapi orang tua juga tidak salah kalau ingin melihat posisi atau ranking anaknya di dalam kelas atau di suatu sekolah, karena mereka (orang tua) ingin membandingkan kemampuan kognitif anaknya di dalam kelas atau di suatu sekolah, bukan membandingkan keberhasilan pendidikan anaknya di dalam kelas atau di suatu sekolah.

    Rapor yang umumnya berisi nilai kognitif merupakan gambaran kecil dari keberhasilan pendidikan, sedangkan keberhasilan pendidikan yang lain dapat berupa :budipekerti yang luhur, hafal Juz 30 Al-quran, Tidak pernah meninggalkan Shalat dan sering puasa senin-kamis, Memiliki suara yang bagus, memiliki kemampuan main alat musik yang hebat dan lain-lain merupakan kehebatan-kehebatan anak bangsa yang luput dari penilaian rapor, kalaupun ada nilainya tidak sebanding dengan kehebatan yang dimilikinya.

    Dalam me-Ranking, terkadang masih banyak pendidik hanya melihat jumlah nilai setiap matapelajaran. Jumlah nilai tertinggi matapelajaran itulah yang akan mendapatkan peringkat pertama dan jumlah nilai terkecil matapelajaran itulah yang akan mendapatkan peringkat terakhir. Me-ranking dengan cara demikian kurang tepat, karena setiap nilai matapelajaran belum tentu berdistribusi normal dan juga memiliki nilai rata-rata dan simpangan baku yang berbeda. Agar nilai setiap matapelajaran berdistribusi normal maka nilai-nilai tersebut harus diubah ke dalam nilai z (z-score) dengan rumus:

    z =(X-Rata-rata)/Simpangan baku

    X adalah nilai tiap matapelajaran

    Penulis bisa memberikan contoh seperti ini:

    Ulangan matematika dan fisika memiliki rata-rata masing-masing 80 dan 70, serta simpangan bakunya masing-masing 15 dan 5. Ahmad mendapat nilai matematika 90 dan fisika 80, sedangkan Majid mendapat nilai matematika 80 dan 85. Kalau secara jumlah nilai Ahmad akan mendapatkan Peringkat Pertama karena memiliki jumlah nilai yang paling besar yaitu (90+80=170) dan Majid mendapatkan peringkat kedua karena mimiliki jumlah nilai lebih kecil dari Ahmad yaitu (85+80=165). Pemberian peringkat yang benar yaitu dengan mengubah nilai matematika dan fisika yang diperoleh Ahmad dan Majid ke dalam nilai z sebagaimana rumus di atas sehingga kita dapatkan Ahmad memperoleh nilai z matematika dan fisika masing-masing sebesar 0,67 dan 2,00 sedangkan Majid memperoleh nilai z sebesar 0,00 untuk matematika dan 3,00 untuk fisika. Sehingga Peringkat Pertama yang sesungguhnya adalah Majid karena memiliki nilai z lebih besar yaitu (0,00+3,00=3,00) sedangkan Ahmad hanya mendapatkan 2,67.

    Celoteh dan Canda siswa yang tulus

    Pada hari ini aku ngajar 10 jam, ouh...menyenangkan tapi meletihkan. Kalau dipikir itu suatu konsekuensi dari suatu keputusan yang aku ambil karena untuk menambah cakrawala ilmu yang tak berujung.

    Tatapan mata anak-anakku, celoteh dan canda mereka yang tulus membuat aku bertambah semangat untuk mendidik dan menghantarkan mereka ke gerbang kesuksesan. Rasa lelahku hilang ketika meraka berucap "Assalamu'alaikum Pak" jika mereka bertemuku. Rasa banggaku semakin bertambah ketika mereka hadir kembali ke sekolah mereka dulu dengan segudang prestasi dan career, dalam hatiku bergumam "Terima kasih Tuhan...karena Engkau telah mengabulkan doa dan usahaku untuk menghantarkan mereka ke gerbang yang mereka impikan.

    "Tepat waktu" merupakan slogan yang mudah diucapkan dan sulit sekali dilaksanakan, juga memerlukan energi yang besar untuk memulai dan konsisten menjaganya. Terkadang waktu perjalanan yang akhir-akhir ini sulit ditebak dengan beragam kemacetan. Dulu ketika masuk sekolah jam 07.00 waktu perjalanan bisa aku tempuh paling lama 1 jam dan paling cepat 45 menit dari rumah ke sekolah tempat aku mengajar (selama kurang lebih 10 tahun), tetapi setelah PEMDA DKI menerapkan masuk sekolah jam 06.30 waktu perjalananku semakin lama dan bertambah sekitar 15 sampai 30 menit.

    Rabu, 15 Juli 2009

    Kebersamaan

    Kebersamaan merupakan suatu istilah yang lebih luas lagi dalam agama Islam sering disebut ukhuwah. Cuma kata Ukhuwah ini harus didasari oleh Iman yang satu, tanpa itu ukhuwah hanya sebatas slogan semata.

    Kebersamaan bisa beragam keimanan dan biasanya diikat oleh aturan tertentu sehingga seseorang itu harus bersama dalam sebuah kelompok atau bangsa. Dulu kita tahu dalam deskriptif tulisan dan dokumen sejarah bahwa kebersamaan kita sebagai bangsa sangat tinggi untuk mengusir penjajah di tanah air yang tercinta. Kebersamaan juga kita bisa saksikan ditradisi gotong royong dan ronda bareng yang hingga saat ini masih dilakukan di beberapa daerah di Indonesi Raya ini.

    Kemerdekaan diperoleh dan pemerintahan terbentuk namun kebersamaan kita sedikit demi sedikit semakin menipis seiring perjalanan waktu sampai muncul individualistis di masyarakat kita. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin , birokat dan masyarakat bawah (miskin dan tidak terdidik) semakin terasa yang menambah rasa kebersamaan semakin menghilang.