Selasa, 06 November 2012

Siapakah orang terpenting saya?

Pagi yang lalu saya menyimak ceramah dari Ustadz Yusuf Mansyur di ANTV, yang intinya agar kita selalu mengikutsertakan dalam doa kita: keluarga, tetangga, dan saudara-saudara kita. Terkadang kita hanya cenderung kepada keluarga dan sudara satu ikatan darah yang tinggalnya jauh dari kita daripada teman se kantor atau tetangga dekat rumah kita. Kita seakan tidak sadar bahwa mereka (teman-teman se kantor dan tetangga rumah) merupakan orang terpenting kita. Kenapa mereka dianggap orang terpenting? Karena merekalah orang pertama yang akan membantu kita kalau kita mendapatkan musibah di kantor atau di rumah kita.

Ada satu cerita menarik yang terjadi saat Iedul Qurban yang minggu lalu baru kita laksanakan. Saat pendistribusian hewan qurban di salah satu sekolah swasta di Jakarta Timur  banyak ibu-ibu dan anak-anak untuk meminta bagian dari qurban yang dilaksanakan di sekolah itu, walaupun panitia qurban sudah memberikan kepada ke ketua-ketua RT di sekitar sekolah agar didistribusikan kepada warganya masing-masing. Saat kerumunan itu terjadi secara tidak sengaja ada orang yang membawa kepala sapi yang terjatuh dan mengenai kaki salah seorang ibu yang sedang antri meminta jatah qurban. Kaki ibu itu berdarah yang bercampur dengan darah sapi, melihat kejadian itu ada seorang ibu yang tidak dikenal oleh korban langsung berinisiatif mengambil tindakan dengan merobek bagian tepi kainnya untuk membalut kaki ibu tersebut agar pendarahan ibu tersebut tidak terlalu banyak yang ke luar. Lalu dia membawa ibu tersebut untuk menemui panitia agar korban di bawa ke rumah sakit.

Melihat kejadian itu saya cukup terharu, begitu pentingnya orang-orang dekat di sekitar kita. mengapa kita terkadang acuh sama mereka dan selalu perhatian pada keluarga dan saudara-saudara satu ikatan darah yang jauh dari kita. Mungkin itu makna bahwa orang-orang terdekat dimana kita berada merupakan orang-orang terpenting. Mereka yang harusnya kita kasihi atau sayangi atau lebih kita perhatikan. Mari kita pentingkan orang-orang terpenting kita.


Minggu, 04 November 2012

Mari kita hantarkan anak-anak kita menjadi mumin yang kuat


Muslim dan Mumin merupakan gelar seorang yang beragama islam dan telah meyakini 6 rukun iman. kedua kata tersebut (muslim dan mukmin) banyak ditulis di dalam Al-Quran, dan yang paling banyak ditulis yaitu kata mumin. Boleh juga dikatakan bahwa tidak semua orang muslim itu termasuk orang mumin namun semua orang mumin termasuk kedalam orang muslim. Kalau dibuat diagram venn akan seperti gambar di bawah ini:
Kalau merujuk ke dalam surat Al Imran ayat 16 dan 17, satu syarat dari beberapa syarat orang bertaqwa yaitu Mumin. Orang mumin juga memiliki tingkatan-tingkatan dengan tingkatan yang paling tinggi yaitu orang yang bertaqwa (Muttaqin). Di dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Abuhurairah Nabi berpesan kepada kita bahwa "Mumin yang kuat lebih baik daripada mumin yang lemah".
Makna kuat dalam hadist tersebut dapat berarti kuat secara fisik (jasmani), kuat  ruhani atau telah terpatri kokoh iman di dalam hati-hati kita, kuat ekonomi (mumin yang kaya), dan kuat teknologi. Sebagai orang tua dan pendidik yang tentu saja memiliki amanah berupa anak, mari kita hantarkan anak-anak kita menjadi mumin yang kuat sebagaimana hadist Nabi tersebut.
Ada istilah "Membaca agar kita mengenal dunia, menulis agar kita dikenal dunia, bertaqwa agar kita bahagia di akhirat". Semoga anak-anak kita dan anak didik kita di kenal di dunia dan di akhirat. AMIN.