Senin, 22 Maret 2010

Haruskah anakku mengulang SMA satu tahun lagi karena musibah dari Mu, yaa..Allah.

Kemarin, tepatnya mulai hari senin 22 sampai 26  Maret 2010 seluruh siswa SMA/SMK/MA melaksanakan Ujian Nasional (UN) utama. Mulai tahun ini, ada tiga istilah di UN yaitu: UN utama, UN susulan, dan UN ulangan. Sebanyak 3.610.625 siswa SMA/SMK  yang mengikutinya (Media Indonesia,22 Maret). UN susulan dilaksanakan satu minggu setelah UN utama  sedangkan UN ulangan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei (10 s.d. 14 Mei) yang khusus dipergunakan untuk siswa yang tidak lulus di UN utama atau UN susulan.

Masubih...ya, sebuah kata yang tak seorangpun mengetahui kapan ia akan terjadi dan kepada siapa ia akan terjadi? Musibah itu salah satunya terjadi pada anak kami yang telah lulus tiga tahun yang lalu, dan ia seharusnya mengikuti UN yang dimulai hari Senin hingga Jumat minggu ini.

Musibah tersebut terjadi pada malam Nyepi yaitu pada tanggal 15 Maret 2010, anak kami mendapat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan ia harus masuk ruang ICU rumah sakit. Andai UN susulan atau UN ulangan dilaksanakan di Rumah Sakit, tentu saja dengan kondisi seperti itu ia tidak akan mampu untuk mempersiapkan dan melaksanakan UN dengan baik. tetapi Jika ia tidak mengikuti UN susulan maupun UN ulangan maka sudah dipastikan bahwa ia tidak akan lulus SMA dan ia akan mengulang satu tahun lagi....

Haruskah anakku itu harus mengulang SMA satu tahun lagi, karena musibah yang dialaminya. Mudah-mudahan masih ada peraturan pemerintah atau peraturan mentri atau apalah namanya yang mengatur hal-hal yang sangat khusus tersebut. Kalau boleh saya mengusulkan ditambahkan satu istilah lagi yaitu UN khusus untuk peserta UN yang mendapatkan musibah (sakit) sebagai tanda pelayanan pemerintah kepada anak bangsa. Sebagai pendidik, Saya merasa tidak adil jika siswa tidak lulus disebabkan musibah yang terjadi padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar